maria's blog

Hai teman-teman, Selama pandemi, kalo aku bawaannya mau order makanan mulu. Baik gofood atau grabfood. Makanan adalah salah satu kebahagiaan bagiku, apalagi kalo banyak voucher diskon bertebaran. Nah berikut ini 3 snack teratas yang paling sering aku order. Terutama untuk yang tinggal di wilayah Tangerang Perumnas. 1.  Pempek Tembaga 10 Ini adalah menu favorit pertama. Kenapa pempek? Karena pempek ini selain harganya gak nyekek di leher, alias wajar, rasanya menurutku endol surendol. Beneran gak perez dan gak endorse. Syukur-syukur kalo beneran di endorse. WKWKWK. Oh iya aku sering banget pesen kapal selam, kulit (gak pernah ketinggalan), adaan, lenjer, telur kecil. Et dah, semua jenis sih udah pernah nyobain. Hahaha. Kuah cukonya mantul. Kita bisa request mau gak pedes, atau sedang atau pedes. Terus bisa frozen atau digorengin. Aku sih udah jelas digorengin dong. Pas sampe di rumah, anget-anget sedep. Ikannya berasa banget. Gak kalah lah sama pempek yang namanya udah ternama. Tem

DONGENG ANAK KISAH ENJELI SI ANAK MANJA By : Maria Pusuma R. Di sebuah desa bernama Montavia, hiduplah seorang tukang kayu bernama Huda. Ia tinggal bersama Istri, Elisa dan anak semata wayangnya, Enjeli. Enjeli tidak pernah mau membantu orang tuanya dan selalu merengek jika disuruh. Enjeli tumbuh menjadi gadis kecil yang sangat manja. Keinginannya harus dituruti. Keluarga Enjeli hidup sangat sederhana. Huda setiap hari harus pergi ke hutan menebang kayu, sedangkan Elisa pergi ke kota untuk menjual kue buatannya. Suatu ketika Elisa sakit. Ia berkata pada Enjeli : “Enjeli, anakku. Ibu sedang tidak enak badan. Bolehkah kamu menggantikan Ibu mengantar kue-kue ini?” Wajah Enjeli langsung marah. “Aku tidak mau!” tolaknya dan membuat Ibunya sedih. Enjeli langsung berlari menuju Ayahnya yang sedang sarapan. “Ayaaaah… Ibu menyuruhku pergi menjual kue. Aku takut nanti ada yang hendak menjahati aku.” Rengek Enjeli manja. “Ya sudah, Enjeli. Kau tidak perlu ke kota. Biar A

Hai Moms, Banyak sekali yang membicarakan topik ini di grup komunitas. Bagaimana cara kita menghadapi "New Normal" terutama untuk para orang tua yang sudah memiliki anak.  Dari beberapa berita yang aku baca, maksud dari new normal sendiri adalah masyarakat harus tetap produktif ditengah pandemi corona dengan tatanan yang baru. Karena vaksinnya belum ditemukan, pemerintah bukannya menyerah. Tetapi kita diminta untuk produktif namun tetap menjalankan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. NEW  NORMAL Perlunya kesadaran kita untuk hidup bersih dan sehat. Menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak (physical distancing) dan menghindari kerumunan harus kita lakukan dengan sungguh-sungguh untuk menekan jumlah pertambahan COVID-19. Dengan situasi seperti ini, kita harus bisa menguasainya supaya selaras dengan apa yang kita inginkan. Yaitu hidup kita tidak berubah antara sebelum COVID-19 dan setelah ada wabah ini. Caranya bagaimana? Berusaha ber

Hai Moms, Setelah bucin sedikit dengan Jerome  kita balik lagi ke review product.. Yuhuu.. Ini sebenarnya sudah agak lama nyobanya. Waktu itu dikirim dari hometesterclub.id  dan kebetulan belum beli sabun untuk Baby Tisya, akhirnya kupakailah langsung produknya. Kebetulan dapatnya yang ukuran kecil 60ml. Sebenarnya Lactacyd Baby ini tersedia juga dalam kemasan 150ml dan 230ml. Saat aku coba, busanya memang tidak terlalu banyak. Sabun ini mengandung Lactoserum dan lactic acid dari ekstrak susu. Sangat cocok untuk kulit bayi yang sensitif karena kandungan bahannya yang hypoallergenic atau memiliki reaksi alergi rendah. Tisya sempat mengalami ruam popok, tapi Alhamdulillah dua hari menggunakan sabun Lactacyd Baby, ruam popoknya hilang. Bukan cuma berkurang saja ya moms. Oh iya, untuk baby Tisya gak cuma aku pakai sebagai sabun saja, tapi aku juga gunakan sebagai sampo. Kulit Baby Tisya jadi lebih halus dan aromanya.... hmmm wangi susu banget. Enak moms. Kulit tanganku juga j